Sistem pengendalian banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh
misalnya mempertahankan suhu tubuh 37 'C oleh pusat kendali hipotalamus;
mempertahankan arah kendaraan bermotor dalam jalur yang benar; mempertahankan suhu
ruangan dalam kisaran 18 hingga 22 'C; dan masih banyak lagi. Dalam industri proses,
sistem pengendalian bertujuan untuk mencapai kondisi proses agar diperoleh produk akhir
yang sesuai. Namun, apakah memang betul-betul diperlukan pengendalian proses? Proses
tidak perlu dikendalikan jika memang tujuan proses tercapai tanpa aksi pengendalian.
Contoh sederhana mempertahankan suhu air pada titik didih. Meskipun tanpa pengendalian
suhu air akan tetap. Sebaliknya, proses perlu dikendalikan jika untuk mencapai tujuan
perlu pengawasan terus-menerus. Misalnya mempertahankan suhu air pada 40 'C dalam
kondisi lingkungan normal.
Proses dalam kata pengendalian proses dan industri proses menunjuk pada
“cara perubahan” materi atau energi untuk memperoleh produk akhir.
Dalam industri proses modern terdapat peralatan proses yang bekerja pada suhu
dan tekanan ekstrem. Rangkaian peralatan sudah sedemikian kompleks. Sementara kondisi
proses bersifat dinamik. Dari waktu ke waktu dapat berubah-ubah. Perubahan sedikit pada
kondisi proses bisa berakibat fatal. Inilah yang menjadi alasan mengapa diperlukan suatu
sistem pengendalian.
Mengendalikan (kata kerja) adalah “memperoleh” keadaan yang diinginkan dengan
cara mengatur variabel tertentu dalam sistem.
Sistem pengendalian atau sistem kontrol adalah susunan beberapa komponen yang
terangkai membentuk aksi pengendalian. Sistem pengendalian yang diterapkan dalam
teknologi proses disebut sistem pengendalian proses. Dalam bidang ini, pengendalian
proses diterapkan pada reaktor, penukar panas (heat exchanger), kolom pemisahan
(misalnya distilasi, absorpsi, ekstraksi), tangki penampung cairan, aliran fluida, dan masih
banyak lagi.
Pengendalian proses adalah “cara memperoleh” keadaan proses agar sesuai
dengan yang diinginkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar